Norma, Moral dan Etika Bisnis dalam Bisnis Global



Nama : Evelina Tresa Saputri
Kelas : 3EA11
NPM : 12215299

NORMA, MORAL, DAN ETIKA DALAM BISNIS GLOBAL
Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika adalah Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Secara etimologi, definisi bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang yang sibuk melakukan pekerjaan untuk menghasilkan keuntungan. Kata “bisnis” sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung ruang lingkupnya, penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan.
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis (Velasquez, 2005). Hal ini disadari oleh sebagian besar pelaku usaha, karena mereka akan berhasil dalam usaha bisnisnya jika mengindahkan prinsip-prinsip etika bisnis.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menciptakan etika bisnis, yaitu:
  1. Pengendalian diri.
  2. Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility).
  3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi.
  4. Menciptakan persaingan yang sehat.
  5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”.
  6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)
  7. Mampu menyatakan yang benar itu benar.
  8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha ke bawah.
  9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama.
  10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati.
  11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif yang berupa peraturan perundang-undangan.

Bisnis merupakan sebuah kegiatan yang telah mengglobal. Setiap sisi kehidupan diwarnai oleh bisnis. Dalam lingkup yang besar, negara pastinya terlibat dalam proses bisnis yang terjadi. Tiap-tiap negara memiliki sebuah karakteristik sumber daya sendiri sehingga tidak mungkin semua negara merasa tercukupi oleh semua sumber daya yang mereka miliki. Mulai dari ekspedisi negara Eropa mencari rempah-rempah di Asia sampai perdagangan minyak Internasional merupakan bukti bahwa dari dulu sampai sekarang sebuah negara tidak dapat bertahan hidup tanpa keberadaan bisnis dengan negara lainnya. Pengaruh globalisasi juga menjadi faktor pendorong terciptanya perdagangan internasional yang lebih luas. Kemajemukan ekonomi dan sistem perdagangan berkembang menjadi sebuah kesatuan sistem yang saling membutuhkan. Ekspor-Impor multinasional menjadi sesuatu yang biasa. Komoditi nasional dapat diekspor menjadi pendapatan negara, serta produk-produk asing dapat diimpor demi memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri. Setiap Negara terus mengeksplorasi bisnis ke luar negeri selain untuk mendapatkan yang mereka inginkan, juga menaikkan tingkat ekonomi yang ada. Tidak dapat dipungkiri bahwa bisnis multinasional merupakan kesempatan untuk meraih pundi-pundi uang demi meningkatkan tingkatan ekonomi, terutama negara berkembang yang rata-rata memiliki nilai tukar mata uang yang rendah. Developing country mendapat keuntungan dengan kemudahan untuk mengekspor barang domestiknya ke luar dan kemudahan untuk mendapatkan investor asing sebagai penanam dana bagi usaha-usaha dalam negeri.
Ada 3 jenis masalah yang dihadapi dalam Etika yaitu:
  1. Sistematik
Masalah-masalah sistematik dalam etika bisnis pertanyaan-pertanyaan etis yang muncul mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem sosial lainnya dimana bisnis beroperasi.
  1. Korporasi
Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan-pertanyaan yang dalam perusahaan-perusahaan tertentu. Permasalahan ini mencakup pertanyaan tentang moralitas aktivitas, kebijakan, praktik dan struktur organisasional perusahaan individual sebagai keseluruhan.
  1. Individu
Permasalahan individual dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang muncul seputar individu tertentu dalam perusahaan. Masalah ini termasuk pertanyaan tentang moralitas keputusan, tindakan dan karakter individual.
Tujuan diciptakanya kode etik adalah:
  1. Meningkatkan kepercayaan publik pada bisnis.
  2. Berkurangnya potensial regulasi pemerintah yang dikeluarkan sebagai aktivitas kontrol.
  3. Menyediakan pegangan untuk dapat diterima sebagai pedoman.
  4. Menyediakan tanggungjawab atas prilaku yang tak ber-etika.









Menegakkan Etika Bisnis
Dengan mempelajari dan memahami pendapat-pendapat tentang etika bisnis, maka kita mengetahui bahwa ada banyak pengertian tentang etika.
Yang penting bagi pelaku bisnis adalah bagaimana menempatkan etika pada kedudukan yang pantas dalam kegiatan bisnis Tugas pelaku bisnis adalah berorientasi pada norma-norma, moral
Dua Prinsip Indikator dalam Etis untuk Pelaku Bisnis dalam Pengambilan keputusan
1. Prinsip konsekuentialis
2. Non Konsekuentalis
a) Prinsip Hak
b) Prinsip Keadilan

Prinsip Penerapan Etika Bisnis
1.Etika bisnis itu dibangun berdasarkan etika pribadi
2.Etika bisnis itu berdasarkan pada fairness
3.Etika bisnis itu membutuhkan integritas
4.Etika bisnis itu membutuhkan kejujuran
5.Etika bisnis itu harus dapat dipercayai
6.Etika bisnis itu membutuhkan perencanaan bisnis
7.Etikabisnis itu diterapkan secara internal dan eksternal
8.Etika bisnis itu membutuhkan keuntungan
9.Etika bisnis itu berdasarkan nilai
10. Etika bisnis itu dimulai dari pimpinan

Dampak Pembangunan Ekonomi Terhadap Lingkungan Hidup

Dengan semakin berkembangnya kegiatan ekonomi terutama dunia bisnis,maka sedikit banyak akan berpengaruh terhadap lingkungan hidup. Banyaknya pembangunan pabrik maupun industri dalam pengolahan kekayaan alam yang dimiliki dinegara kita,tentunya akan memiliki dampak terhadap ekosistem yang ada. Oleh karena itu, diperlukan penanganan yang serius akan hal ini. Dengan dibuatkan aturan-aturan dan sanksi-sanksi hukum bagi pelaku bisnis yang melanggar akan mengurangi risiko pengrusakan terhadap lingkungan hidup












Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem pendekatan pada koperasi

Manajemen Pemasaran Global (PT.Indofood)

2. Makalah Koperasi Simpan Pinjam