Analisis jurnal peneltian mengenai kasus pemasaran global kompilasi hasil penelitian e-marketing
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Globalisasi
menuntut setiap negara terlibat dalam pasar internasional atau pasar global
(international market). Di pasar global, produk suatu negara bisa dengan mudah
ditawarkan dan masuk ke negara lain. Begitu juga dengan permintaan suatu negara
yang terkadang tidak dapat dipenuhi langsung oleh negara itu sendiri, bisa
dipenuhi oleh negara lain. Disinilah peran suatu negara menjadi sangat
dibutuhkan oleh negara lain. Sehingga masing-masing negara akan saling
memasarkan produknya ke negara lain sampai-sampai bahkan berdampak kepada
munculnya produk-produk khas yang ada di masing-masing negara tadi.
Dasar dari
keberhasilan program pemasaran global adalah pemahaman yang mendalam akan
disiplin pemasaran. Keegan (200:5) mendefinisikan pemasaran sebagai proses
mengkonsentrasikan berbagai sumber daya dan sasaran dari sebuah organisasi pada
peluang dan kebutuhan lingkungan. Keberhasilan dalam kesamaan pasar yang
mengintegrasikan aktifitas pasar domestik dengan pasar luar negri yaitu dengan
mengkonsentrasikan berbagai sumberdaya dan sarana dalam mengambil peluang dan
kebutuhan lingkungan. Adapun strategi pasar global sebagaimana yang dijelaskan
oleh Chandra dan Tjiptono terdiri dari empat strategi, yaitu melakukan ekspor,
menegosiasikan kesepakatan waralaba (franchise) atau lisensi, membentuk usaha
patungan (joint venture), atau melakukan investasi langsung di negara lain”
(Chandra dan Tjiptono, 2000:145).
Akhir tahun 2015
nilai ekspor yang dilakukan oleh Indonesia adalah sebesar $ 150.252.5 dimana
migas menyumbang sebesar 12.34% dan non mingas sebesar 87.65%. Diantara produk
non migas Indonesia yang sudah memasuki pasar global yaitu kerajinan gerabah.
Pusat industri kerajinan gerabah salah satunya berada di Kasongan, desa
Bangunjiwo, Kec. Kasihan Bantul Yogyakarta. Dalam setiap tahunnya, industri
gerabah Kasongan ikut menyumbang ekspor Indonesia ke beberapa nagara Eropa,
Australia, dan Asia. Lebih kurang 20 kontainer dikirim dari kasongan, dengan
nilai 2 milyar rupiah per bulannya (BPS, 2015).
Di antara
perusahaan kerajinan gerabah yang ada di Kasongan adalah Yanto Pottery. Yanto
Pottery merupakan perusahaan yang memproduksi kerajinan gerabah dengan beraneka
bentuk. Tidak hanya pasar lokal, Yanto Pottery telah memasuki pasar global dan
melakukan pengiriman ke luar negeri pada setiap bulannya. Lebih kurang 2-3
kontainer produk gerabah diekspor oleh Yanto Poetry (12,5 % dari ekspor gerabah
Kasongan).
Yanto Pottery
juga membutuhkan strategi agar tetap bisa mempertahankan pasar luar negerinya.
Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Rangkuti (2005:34) bahwa setiap
perusahaan yang memiliki tujuan yang hendak dicapai tentu membutuhkan strategi
tertentu dimana dengan strategi ini perusahaan akan bisa mencapai tujuannya.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa strategi adalah alat untuk mencapai tujuan.
Disinilah letak penting penelitian ini, yaitu apakah strategi yang digunakan
oleh Yanto Pottery dalam memasuki pasar global dan apakah kendala-kendalanya.
TEORI
2. Pasar Global, Strategi dan Jenis Strategi
Memasukinya
Pemasaran global
adalah pemasaran yang menerima adanya kesamaan pasar dunia (bersifat
geosentris) yang kompleks melalui integrasi aktivitas-aktivitas pemasaran
dosmetik, luar negeri maupun internasional yang dapat menimbulkan sinergi
dengan tetap mempertahankan tujuan strategis organisasi dan keunggulan bersaing
sebagai kekuatan atas usaha-usaha pemasaran global (Budiarto dan Tjiptono,
1997:341).
Dalam menentukan
strategi memasuki pasar internasional, perusahaan perlu mempertimbangkan
beberapa faktor khusus (Budiarto dan Tjiptono, 1997: 344), yaitu :
1) Tujuan perusahaan berkaitan dengan 3 aspek
berikut :
a. Volume bisnis internasional yang
diharapkan.
b. Lingkup geografis.
c. Jangka waktu keterlibatan perusahaan
dalam pemasaran global.
2) Ukuran (volume) penjualan dan asset
perusahaan.
3) Lini produk dan sifat produk yang
dihasilkan perusahaan.
4) Persaingan dalam pasar luar negeri.
Langkah-langkah
dalam memasuki pasar global sebagaimana dijelaskan oleh Tjiptono (2008: 328)
adalah sebagai berikut:
a. Proses Segmentasi
Pemilihan pasar sasaran dimulai dengan
segmentasi pasar, yaitu teknik membagi dan mengelompokkan setiap negara kedalam
kelompok-kelompok yang homogen. Setiap segmen memiliki karakteristik yang
relative sama dalam hal daya tanggapnya terhadap berbagai aspek strategi
pemasaran. Proses segmentasi terdiri atas lima langkah berikut :
1. Mengembangkan taksonomi pasar untuk
mengklasifikasikan pasar dunia.
2. Mengelompokkan semua negara ke dalam
kelompokkelompok homogen yang memiliki karakteristik yang sama, sesuai dengan
kriteria atau dimensi yang digunakan dalam taksonomi pasar.
3. Menentukan metode yang secara teoritis
paling efisien untuk melayani masing-masing kelompok atau segmen.
4. Memilih kelompok yang memiliki kesesuaian
paling tinggi antara kemampuan perusahaan (produk, jasa, kekuatan) dan
persyaratan kelompok yang bersangkutan.
5. Menyesuaikan klasifikasi ideal di atas
dengan hambatan yang dijumpai dalam dunia nyata (hambatan hukum dan politik,
budaya, dan lain-lain).
b. Proses Riset Pemasaran
Keterlibatan
dalam pemasaran global menyebabkan suatu perusahaan harus mengumpulkan
informasi yang bermanfaat untuk memahami konsumen, para pesaing global, dan
lingkungan negara tujuan pemasaran. Proses riset pemasaran global terdiri atas
beberapa langkah (Budiarto dan Tjiptono, 1997:331), yaitu:
1. Melakukan analisis situasi lingkungan
pemasaran global.
2. Mengidenifikasi masalah pemasaran yang
dihadapi.
3. Menentukan tujuan yang ingin dicapai.
4. Mengestimasi nilai riset bagi perusahaan.
5. Menyusun rancangan riset.
6. Implementasi riset pemasaran.
7. Mempersiapkan laporan riset.
Riset pemasaran
merupakan suatu proses yang diawali dengan menentukan terlebih dahulu desain
(subyek) yang akan dilakukan. Setelah itu dilakukan proses pengumpulan data
mengenai keadaan pemasaran yang sesuai atau relevan dengan perusahaan. Analisis
data dilakukan setelah semua data terkumpul, dan terakhir dilakukan evaluasi
terhadap hasil riset yang telah diolah. Hasil dari riset yang dilakukan ini
dapat membantu para manajer dalam membuat keputusan pemasaran.
c. Kriteria Pemilihan Strategi
Kotabe dan
Helsen (2004) mengemukakan beberapa kriteria yang akan mempengaruhi pilihan
strategi masuk yang akan digunakan yaitu:
1. Ukuran Pasar dan Pertumbuhan
2. Risiko
3. Peraturan-peraturan Pemerintan h Host
Country
4. Lingkungan Persaingan
5. Infrastruktur Lokal (Pasar dan Ekonomi)
6. Sumber Daya Internal, Aset dan Kemampuan
Perusahaan
7. Fleksibilitas
Adapun
jenis-jenis strategi memasuki pasar global sebagaimana dijelaskan oleh Budiarto
dan Tjiptono (1997:341) ada beberapa macam: ekspor, lisensi, joint venture
(usaha patungan), dan foreign direct investment (investasi langsung dari luar
negeri).
ANALISIS
3. Strategi Yanto Pottery Memasuki Pasar
Global
Untuk memutuskan
mengenai pengambilan strategi perusahaan, secara khusus dalam memasuki pasar
global maka perusahaan, dalam hal ini adalah Yanto Pottery perlu mengetahui
bagaimana kondisi internal maupun eksternal perusahaan. Setelah diketahui,
langkah selanjutnya adalah menentukan strategi mana yang akan digunakan. Untuk
memasuki pasar global, sebagaimana sudah dijelaskan di atas, ada empat cara,
yaitu: ekspor, menegosiasi (franchise) waralaba atau lisensi, membentuk usaha
patungan (joint venture), atau melakukan investasi langsung di negara lain.
Empat strategi
tersebut bisa disederhanakan berdasarkan tempat produksi menjadi dua bagian,
yaitu: pertama produksi yang dilakukan di negara asal yaitu ekspor, dan kedua
produksi yang dilakukan di luar negara asal yaitu lisensi, joint venture, dan
investasi langsung.
3.1.Jenis
Strategi Yanto Pottery Memasuki Pasar Global
Konsep global
marketing yang tidak membedakan satu negara dengan negara lainya, dalam arti
semua negara siap untuk dijadikan target pemasaran produk yang dimiliki
perusahaan. Demikian pula dengan Yanto Pottery dimana Yanto Pottery tidak
membeda-bedakan satu negara dengan negara lain, semua negara menjadi target
sasaran produk. Hingga sekarang sudah ada empat konsumen dari negara-negara
yang berbeda berlangganan ke Yanto Pottery. Dari empat strategi memasuki pasar
global (ekspor, waralaba, joint venture, dan investasi langsung) strategi yang
dipilih oleh Yanto Pottery adalah ekspor. Pengambilan strategi ini merupakan
strategi yang disuaikan dengan kondisi perusahaan dan pasar saat ini.
Yanto Pottery
melakukan aktifitas produksi sesuai dengan permintaan konsumen dari luar
negeri. Sebagaimana yang yang dijelaskan oleh Kotler maka Yanto Pottery maka
Yanto Pottery bisa dikatakan masih melakukan ekpor tidak tetap. Dimana
perusahaan tidak melakukan ekpor dari waktu ke waktu atas inisiatif sendiri.
Sedangkan ekpor yang dilakukan oleh Yanto Pottery dilakukan tidak secara
langsung yaitu dengan menggunakan agen-agen distribusi serta tidak perlu
membuat departemen ekspor, dan tenaga penjualan di luar negeri. Jadi Yanto
Pottery hanya memproduksi produk kemudian menjualnya ke penjual yang berada di
negara tujuan ekspor tanpa melakukan penjuan langsung di negara tersebut.
3.2.Penutup
Setelah penulis
melakukan penelitian terhadap perusahaan gerabah Yanto Pottery, serta
membahasnya dengan metode yang sudah dijelaskan, maka masalah penelitian ini
bisa dijawab. Jawaban pertama adalah strategi yang digunakan Yanto Pottery
untuk masuk ke pasar global adalah strategi ekspor, bukan strategi yang lain
(franchise, joint venture, atau investasi langsung). Jawaban kedua terkait
dengan kendala-kendala yang dialami ketika memasuki pasar global tidak
menjadikan halangan yang berarti dan mengahalangi aktivitas ekspor Yanto
Pottery. Dalam kaca mata Islam, ekspor yang dilakukan oleh Yanto Pottery
merupakan aktifitas yang mubah karena masuk dalam keumuman dalil jual beli.
Adapun saran
peneliti yaitu agar dilanjutkan penelitian dengan mengaitkannya pada objek lain
seperti pengaruh dilaksanakannya MEA di Indonesia serta perkiraan kedepannya
seperti apa. Bisa juga penelitian lebih lanjut dilakukan untuk pembahasan pada
bagian-bagian tertentu seperti promosi, pemasaran, dan lainnya sebagainya.
Untuk meingkatkan lagi keuntungan maka Yanto Pottery harus membuka pasar-pasar
baru di luar negri khususnya. Dan untuk membuka pasar baru maka dibutuhkan
analisa secara langsung baik kondisi internal perusahaan maupun eksternal
perusahaan, sehingga bisa ditemukan apa saja kelebihan, kelemahan, peluang, dan
tantangan yang ada guna menentukan kebijakan selanjutnya.
REFERENSI
Yuana Tri Utomo
dan Zhulhamdi Shaleh. 2017. Strategi Memasuki Pasar Global Studi Kasus Yanto
Pottery Kasongan Bantul. Vol. 9, No. 1. Jurnal
Rangkuti F.,
Analisis SWOT Teknik Membedah kasus Bisnis Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis
untuk Menghadapi Abad 21, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005.
Budiarto T. dan
F. Tjiptono. Pemasaran Internasional, BPFE. Yogyakarta. 1997.
Masaaki Kotabe
& Kristiaan Helsen, Global marketing management edisi ke-3, MA John Wily
& Sons, Danvers, 2004.
http://ejournal.uin-suka.ac.id/syariah/azzarqa/article/download/1432/1239
https://www.sublibrary.com/studi/studi-kasus-pemasaran-global-pdf
Komentar
Posting Komentar